Koleksi foto Ricardo Kaka'












Prestasi Ricardo Kaka'

Klub

Internasional

Prestasi individu

  • Bola de Ouro (Golden Ball; Pemain Terbaik Liga Brazil), 2002
  • UEFA Club Football Awards 2004-05, Pemain Tengah Terbaik
  • Pencetak gol terbanyak Liga Champions 2006-07 (10 gol)
  • Pemain Terbaik Dunia FIFA 2006-07
  • Ballon d'Or (2007)


Karir Ricardo Kaka'

informasi klub:
klub saat ini : real madrid
nomor : 8

klub senior :

tahun                     klub        tampil (gol)
1999-2003       sao paolo       59(23)
2003-2009       Ac milan       193 (70)
2009-             real madrid        4 (1)

tim nasional:

2002-               brasil            64(24) 

Karir Klub

Kaká dengan AC Milan
 
Kaká menandatangani kontrak dengan São Paulo pada usia 15 tahun dan memimpin tim juniornya pada kemenangan ‘Copa de Juvenil’. Ia memulai debutnya di São Paulo FC tahun 2001 ketika di berusia 18 tahun. Pada musim pertama, ia mengoleksi 12 gol dalam 27 pertandingan dan 10 gol dalam 22 pertandingan di musim berikut. Pada usia 17 tahun, ketika ia masih dalam tim junior, Sao Paulo berniat menjual Kaká ke tim dari Liga divisi 1 Turki, Gaziantepspor. Transaksi tidak terjadi, karena manajer Gaziantepspor, Nurullah Sağlam, dan dewan pengurus tim itu menolak untuk membayar $1.5m untuk pemuda 17 tahun itu. Setelah bergabung dengan tim senior São Paulo FC, penampilan Kaká menarik perhatian klub-klub Eropa.
Dia bergabung dengan AC Milan dengan bayaran US $8.5 m, jumlah yang dianggap sedikit oleh pemilik klub Silvio Berlusconi. Dalam sebulan, ia telah masuk ke dalam tim utama dan sejak saat itu pula ia menjadi starter. Debutnya di Serie A adalah ketika Milan bertandang melawan A.C. Ancona, menang 2-0. Dia menghasilkan 10 gol dalam 30 pertandingan pada musim itu, memenangkan Serie A dan Piala Super Italia.
Kaká adalah bagian inti dari lima orang pemain tengah pada musim 2004-2005, biasa bermain dalam posisi penyerang bayangan di belakang striker Andriy Shevchenko. Dia mengoleksi 7 gol dalam 36 pertandingan liga dan juga memenangkan Piala Super Italia bersama dengan klubnya. Milan meraih posisi kedua setelah Juventus di Serie A dan dalam partai final dengan Liverpool pada adu penalti di Piala/Liga Champions.
Salah satu gol Kaká yang sangat menakjubkan adalah ketika melawan Fenerbahçe SK di pertandingan pertama AC Milan dalam Piala/Liga Champions 2005-06, Rossoneri menang 3-1. Gol itu membuatnya disamakan dengan Diego Maradona, karena Kaká memulai larinya dari tengah lapangan dan melewati tiga ganjalan sebelum memasuki daerah penalti dan menyelesaikannya dengan shot rendah di bawah kiper Fenerbahçe, Volkan Demirel.
Pada 9 April 2006, ia membuat tiga gol pertamanya dalam pertandingan melawan Chievo Verona. Ketiga golnya dihasilkan pada babak pertama. Pada 2006, Real Madrid menunjukkan ketertarikannya menggaet bintang 25 tahun ini, tetapi Milan dan Kaká menolak untuk menjual. Kaká telah menandatangani perpanjangan kontrak dengan Milan hingga 2011.
Pada 1 November 2006, AC Milan lolos babak penyisihan Piala/Liga Champions setelah Kaká membuat tiga gol yang membantu timnya menang 4-1 melawan R.S.C. Anderlecht. Ini adalah tiga gol keduanya di Milan dan tiga gol pertamanya di kompetisi Eropa.
Kemudian pada tanggal 8 Juni 2009, Kaká bergabung dengan Real Madrid dengan kontrak 6 tahun, dengan nilai transfer yang diperkirakan sekitar 65 Juta Poundsterling.

Tim nasional

 
Kaká di timnas Brasil
Kaká melakukan debut internasionalnya pada bulan Januari 2002 dalam pertandingan melawan Bolivia. Dia adalah bagian dari tim nasional yang menang pada Piala Dunia 2002, tetapi aksinya tidak terlalu terlihat karena hanya bermain 19 menit di babak pertama pertandingan Kosta Rika. Pada tahun 2003, dia menjadi kapten tim dalam turnamen Piala Emas di Amerika Serikat dan Meksiko, memimpin Brasil ke posisi kedua dan membuat gol yang menentukan dalam pertandingan melawan Kolombia. Setelah itu, dia beraksi di Piala Konfederasi 2005, dengan Kaká menciptakan gol dan menang dalam pertandingan final melawan Argentina (dalam perayaan setelah pertandingan, dia dan rekan-rekan setimnya memakai T-shirt dengan tulisan "Jesus Loves You--Yesus mencintaimu" dalam berbagai bahasa.) Dia berhasil mendapat tempat ke-10 dalam voting penghargaan untuk FIFA World Player of the Year 2004. Pada kompetisi tahun 2005, ia naik dua peringkat lebih tinggi. Terakhir, ia membantu Brasil dalam masuk kualifikasi pada Piala Dunia 2006. Kaká semakin matang sebagai pemain dan dianggap sebagai salah satu pesepak bola terbaik dari Brasil. Dia mencatatkan gol pertama Brazil di Piala Dunia 2006 pada pertandingan melawan Kroasia tanggal 13 Juni 2006. Pada 3 September 2006 dia menyumbangkan salah satu gol briliannya untuk tim Brazil setelah melakukan umpan yang membuahkan gol kepada pemain yang baru masuk, Elano Blumer. Kaká mendapat bola dari pantulan sepak pojok Argentina, dan mengambil bola dari ¾ lapangan lalu mencetak gol. Pada 15 November 2006, Kaká dipilih sebagai kapten Brazil dalam pertandingan persahabatan melawan Swiss karena absennya kapten Brasil sebelumnya, Lucio yang disebabkan oleh cedera.

Piala Dunia 2006

Pada pertandingan pertama Brasil di grup F, Kaká mencetak gol di menit ke-99 saat melawan Kroasia. Tendangan kaki kiri dari jarak 25 meter membuat Brazil meraih kemenangan 1-0. Media menganggap Kaká sebagai satu-satunya anggota dari "magic quartet" – Adriano, Kaká, Ronaldo, Robinho and Ronaldinho yang dihasilkan dalam pertandingan itu. Dan juga ketika melawan Ghana dia mencatatkan dirinya dalam sejarah dengan mengumpan kepada Ronaldo, yang akhirnya menghasilkan gol, sehingga Ronaldo memecahkan rekor Gerd Müller, gol terbanyak di Piala Dunia. Kaká ternyata tidak dapat meneruskan kinerjanya ke pertandingan selanjutnya dan Brasil dikalahkan oleh Perancis di perempat final.

Informasi Pribadi Ricardo Kaka'

Masa kecil

Kaká dilahirkan di Brasília, Brazil pada tanggal 22 April 1982, ia merupakan anak dari pasangan Simone Cristina dos Santos Leite dan Bosco Izecson Pereira Leite. Kaká mempunyai adik laki-laki, Rodrigo, yang dikenal sebagai Digão, yang mengikuti langkahnya bermain bola di Italia.
Nama panggilannya Kaká, diambil dari bahasa aslinya, Bahasa Portugis, yang diucapkan seperti ejaannya, dengan penekanan pada suku kata kedua yang ditandai dengan aksen. Itu biasa dipakai untuk menyingkat nama "Ricardo" di Brasil, bagaimanapun juga, Kaká mendapatkan nama panggilannya dari adiknya, Rodrigo, yang tidak bisa mengucapkan kata "Ricardo" ketika mereka masih kecil. Rodrigo memanggil kakaknya "Caca" yang kemudian berganti menjadi Kaká. Di Eropa ia dikenal dengan pamnggilan RickyKaka.









Pada bulan September 2000, di usia 18 tahun, Kaká mengalami ancaman pada karirnya dan kemungkinan patah tulang belakang yang menyebabkan lumpuh sebagai akibat dari sebuah kecelakaan kolam renang. Hal yang terburuk tidak terjadi dan Kaká pulih sepenuhnya dari insiden itu. Dia bersyukur kepada Tuhan atas kesembuhannya dan sejak saat itu ia menyumbangkan penghasilannya untuk gerejanya. untuk itulah setiap kali ia mencetak gol tangannya selalu di arakan keatas ,bertanda rasa terimah kasih kepada Tuhan.


Kehidupan pribadi dan agama


Kaká dengan Caroline Celico
Kaká menikahi Caroline Celico di Gereja pada 23 Desember 2005, dua tahun setelah kepindahan Kaká dari Sao Paulo ke Milan. Caroline dilahirkan pada 26 Juli 1987, anak dari Rosangela Lyra, direktur Dior di Brazil dan Celso Celico, seorang pengusaha. Dia dan Kaká bertemu pada tahun 2001 ketika ia masih seorang menjadi seorang siswi dan Kaká masih bermain untuk São Paulo Football Club. Pernikahannya dihadiri 600 orang, termasuk rekan-rekan pesepak bola: Cafu, Ronaldo, Adriano, Dida, Júlio Baptista dan juga pelatih nasional Brasil, Carlos Alberto Parreira. Caroline berencana mendapatkan gelar sarjana bisnis dari universitas di Milan.
Kaká adalah seorang penganut Kristen yang taat. Dia dikenal suka memakai Christian gear dari dulu: dia pernah memakai T-shirt dengan tulisan I Belong to Jesus dalam beberapa pertandingan, seperti saat perayaan kemenangan Brasil di Piala Dunia 2002, dan perayaan Scudetto Milan pada Mei 2004. Dia menggunakan sepatu yang ditambah dengan tulisan pada lidah sepatunya. Tiap kali ia mencetak gol dia menunjuk dengan jari-jarinya ke langit sebagai tanda terim kasihnya kepada Tuhan dan mungkin ini yang pertama bagi seorang pesepak bola yang di levelnya: Dia bangga bahwa dia masih virgin ketika dia menikah.
Tidak seperti kebanyakan pemain bola lainnya, minuman yang disukai Kakà hanyalah air putih dimana kebanyakan pesepak bola lainnya lebih suka menenggak minuman-minuman keras sambil berpesta di bar. Walau sempat diremehkan rekan-rekannya, ia tetap konsisten pada pendiriannya sehingga akhirnya ia justru dihormati teman-temannya, keukaanya mendengar musik gospel juga aneh di kalangan pemain yang lain ia sangat mengidolakan penyanyi gospel Brasil, Aline Baros. Kakà suka dengan kepribadiannya yang saleh. Semua rekan-rekannyanya sama sekali tidak mengetahui Aline Baros karena mereka mungkin lebih memilih musik bertipe rock, dan lain-lain. Hal ini pulalah yang dulu membuat hubungan Kakà dan Andriy Shevchenko sangat dekat, Shevchenko juga seorang pribadi religius sehingga Kakà merasa begitu dekat dengannya, namun hubungan itu harus terputus setelah Shevchenko pindah ke Chelsea musim 2006, tetapi Kakà terkadang masih menyempatkan diri menghubungi Shevchenko. Kakà sangat menyukai warna putih yang melambangkan kesucian serta ketulusan. Kakà sangat suka berdoa, bahkan ia sering mengajak rekan-rekannya turut berdoa. Kakà termasuk seorang penggila mobil Ferrari, ia suka dengan modelnya yang sporty dan elegan. Kakà juga mengidolakan aktor Tom Hanks

Profil Ricardo Kaka'

 

Full Name:  Ricardo Izecson dos Santos Leite 
Nick Name  : Kaka
Date of Birth: April 22 1982 
Place of Birth: Brazil
Nationality: Brazilia
Weight: 73kg
Height: 183cm 
Marital Status : Married (December 23 2005) 
Wife's Name : Caroline Celico
Father : Forest Izecson Pereira Leite
Mother : Simone Cristina dos Santos Leite 
Favorite Actors: Julia Roberts dan Tom Hanks  
Favorite Book : Bible Alkitab 
Favorite Drink : Water Air  
Favorite Music : Gospel Injil  
Kaka' Queto : I can do all things through Christ who lives in me

Fade 2 Black

Tito Budidwinanto a.k.a TitzG
-Rappin' Rhyming, Human Beatbox, Lyricist-

Ardaninggar Nazir a.k.a Santoz Ariego
-Rappin' Rhyming, Lyricist-

Danial Rajab Fahreza a.k.a Lezano
-Rappin' Rhyming, Lyricist-




Profil Bondan Prakoso

Bondan Prakoso (lahir 8 Mei 1984; umur 26 tahun) adalah pemusik Indonesia yang mengawali karir bermusik sebagai penyanyi cilik di tahun 80-an. Berkat album Si Lumba-lumba namanya melambung. Alumni D3 Sastra Belanda Universitas Indonesia ini memulai karir remaja dan dewasanya saat membentuk band Funky Kopral ditahun 1999 hingga tahun 2002. Kini ia membentuk band baru bernama Bondan Prakoso & Fade 2 Black.

Bondan Prakoso adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari Lili Yulianingsih dan Sisco Batara ini mengawali karirnya sebagai penyanyi cilik di era 80-an hingga awal tahun 90-an. Album perdananya yang bertitel Si Lumba-Lumba sukses dipasaran dan mencuatkan namanya.
Ditahun 1999, Bondan membentuk band Funky Kopral , sebagai bassis, hingga merilis 3 buah album. Bahkan album kedua band ini diganjar penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2001 untuk kategori Group Alternatif Terbaik. Ditahun 2003, Funky Kopral merilis album ketiga mereka dengan kolaborasi bersama Setiawan Djodi dengan hits singel Tokek dan lagi-lagi diganjar penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2003 untuk kategori Kolaborasi Rock Terbaik.
Sayang, setelah album ketiga mereka dirilis, band ini bubar. Hingga ditahun 2005 ia memebentuk band baru bernama Bondan Prakoso & Fade 2 Black dengan genre musik Pop Rock yang dipadu dengan Rap. Dengan band barunya ini, Bondan diganjar penghargaan serupa, yakni AMI Sharp Awards ditahun 2008 untuk kategori Group Rap Terbaik.
Sebelumnya, ditahun 2006 Bondan bersama 12 orang pemain bass dari berbagai band di Indonesia seperti Thomas "GIGI", Rindra "Padi", Bongky "BIP", Adam Sheila on 7 dan bassis Indonesia lainnya diganjar penghargaan oleh MURI untuk penghargaan Penampilan Bassis terbanyak dalam satu panggung.

Kehidupan pribadi

Pada tanggal 17 Desember 2007, Bondan menikahi kekasihnya yang bernama Margareth atau yang akrab disapa Margie yang bertempat di Restoran Cibintung, Ciputat, Tangerang, dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat dan 17 gram emas.

Diskografi

  • 8 buah album anak-anak (1988-1995)
  • 3 buah album Funky Kopral (1999-2002)

FOR ALL - Bondan Prakoso n Fade2black






FOR ALL (3rd Album)

Sinopsis  

Setelah merilis album RESPECT (2005) dan UNITY (2007), pada tahun 2010, Bondan Prakoso & Fade 2 Black yang juga dikenal sebagai B & F2B telah mengeluarkan 3 album baru mereka berjudul UNTUK SEMUA.
Album ini berisi 11 lagu. Pada album ini, Bondan Prakoso masih rolling perannya sebagai produser, arranger, vokal, dan bassis. Dia telah menyusun musik di berbagai macam musik dengan ayat puisi alias cepat berirama Rap. Bondan tentu saja masih didukung oleh Fade 2 Black pasukan, mereka Titz Tito AKA, AKA Ari Santoz, dan Eza AKA Lezzano.
UNTUK SEMUA album rekaman dimulai sekitar di pertengahan tahun 2009 dan selesai pada bulan November. Lagu pertama yang tercatat adalah "Tetap Semangat", sebuah lagu berirama ska yang memiliki unsur kejutan reggae di tengah lagu, sebagai pembakar semangat bagi siapa saja yang mendengarnya. Asal kau tahu, lagu ini direkam di sebuah hotel antara sela-sela tur mereka. Tidak heran jika lagu ini berisi inti dari pembawa semangat untuk mereka yang jauh dari keluarga selama tur mereka.
Bondan Prakoso yang merupakan salah satu musisi multi-genre dan salib di atas adalah kembali beraksi lagi. Di album 'Untuk Semua', kita bisa menikmati lagu yang berjudul "Tidurlah". Lagu ini mengingatkan menyentuh musik Everly Brothers di tahun 1960 atau awal tahun 1970 yang juga menjadi inspirasi notasi pada lagu pop era dari Bob Tutupoli, Rinto Harahap, sampai Nia Daniati dan Betharia Sonata. Dalam lagu ini, mereka benar-benar serius dalam budidaya mulia pada rekaman dan juga pada pemilihan suara drum, suara gitar, backing vokal dan pengaturan lagu. Semua elemen yang disusun benar-benar seperti pada masa jayanya mereka pada waktunya.
Jatuh tempo dan kolaborasi B & F2B ini 'UNTUK SEMUA album' lebih intens dan telah digabungkan menjadi satu jiwa. Untuk Contoh, Bondan adalah memberikan kesempatan dan berbagi fleksibilitas lebih untuk masing-masing personil Fade 2 Black untuk mengeksplorasi idealisme mereka lirik dan musik yang ideal mereka sendiri. Bondan sebagai produser dan arranger memberikan kesempatan untuk Tito, Ari dan Eza untuk menafsirkan pilihan lagu sesuai dengan gaya mereka sendiri. Misalnya Eza, Bondan membuat musik alternatif dengan sentuhan funk dengan judul lagu, "Langit Ke Bumi". Sedangkan untuk Arie, dengan irama musik rock hip berjudul "Terinjak Terhempas". Adapun Tito dengan lagu "Tidak With Me" yang berwarna rock balada.
"Good Times" menunjukkan jatuh tempo Bondan dalam bermain bass serta demonstrasi kesepakatan dengan nuansa soul funk yang memiliki kelas tersendiri. Lebih menyenangkan lagi, karena lagu ini juga diselingi dengan rasa Human Beatbox (Suara beats dan goresan yang diproduksi oleh mulut) oleh Tito dan Rap teriakan dari Eza dan Ari.
Sesuatu yang istimewa, B & F2B tidak melihat lagu yang cukup mewakili anak-anak SMA selama upacara perpisahan lulusan sekolah atau istilah mewah yang disebut 'prom-malam'. Lalu mereka membuat lagu khusus berjudul "Kita untuk Artikel Slamanya" sebagai penghargaan untuk menampilkan. Sehingga diharapkan kegiatan diselenggarakan lebih mengesankan dan bermakna bagi siswa yang lulus dari sekolah tinggi yang sebenarnya ini sebagian besar penggemar B & F2B.
Dalam lagu "Sang Juara" Bondan membuat pengaturan musik yang diharapkan menjadi lagu pembakar semangat di arena olahraga. Lagu ini berisi elemen suara kuningan bagian yang membuat lagu ini tampak dramatis. Lirik sendiri memprovokasi orang / atlet untuk memberikan gairah lebih dalam mencapai target mereka untuk menjadi WINNER tersebut.
Setelah mendengarkan sepenuhnya terus-menerus mengetuk cepat trek, saatnya untuk mendengarkan "Tidak With Me", lagu ini adalah lagu balada dan dinyanyikan oleh Tito Fade2Black AKA Titz. Lagu ini bukti bahwa di samping Tito bisa rap sangat cepat dan ahli dalam Manusia beatboxing, Tito tampaknya juga memiliki suara merdu dan memiliki sifat yang berbeda. Bondan bekerja pada lagu ini dengan sentuhan rock ballad 80s suara seperti di era Bryan Adams.
Btw, jika Anda perhatikan, di sampul depan album 'UNTUK SEMUA', ia memiliki banyak foto kecil. Foto adalah gambar dari semua Rezpectors (komunitas penggemar perangko dari Bondan Prakoso & Fade2Black) dan orang yang mendukung kita dari hari pertama. Penghargaan lain B & F2B telah diberikan juga diwujudkan di sampul dalam album yang terdiri dari garis-garis logo kebanggaan mereka Rezpector perwakilan daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Ya Sudahlah" dipilih menjadi single utama pada album 'Untuk Semua'. Alasannya karena lagu memiliki kekuatan dalam notasi dan ayat, ditambah aksen dari paduan suara suara orang dewasa untuk anak-anak yang begitu padat dan kuat, menambah suasana sendiri. Lagu ini memberitahu kita bahwa jika harapan dan impian Anda belum terungkap, tidak perlu mengubah kami menjadi sedih, karena semuanya akan menjadi OK.
"Apa pun yang terjadi aku akan selalu ada untuk Anda, jangan menyebabkan semua sedih ''s gonna be OK"



SONG:

1
Ya Sudahlah
2
Good Time
3
Tetap Semangat
4
Sang Juara
5
Bumi ke Langit
6
Not With Me
7
S.O.S
8
For All
9
Terinjak Terhempas
10
Kita Selamanya
11
Tidurlah

UNITY - Bondan Prakoso n Fade2black























UNITY (2nd Album)

Sinopsis 

Dalam era yang POP telah menjadi tren utama dan penyakit pembengkakan cinta, dimana semua band bersaing untuk membuat lagu sederhana dan mudah, Bondan Prakoso & Fade 2 Black sudah berubah kembali mereka untuk semua ini dengan merilis terobosan mereka & non-to-date tunggal , mereka menyebutnya "keroncong PROTOL",
Bondan Prakoso k / a Mr B dengan dukungan dari kelompok hip hop Fade 2 Black, yang kembali untuk berkolaborasi melalui album baru mereka yang disebut UNITY terbaru. Bandingkan dengan their1st album RESPECT, kolaborasi antara Bondan dan Fade2Black, Tito, Eza Dan Ari semakin maksud lebih dari yang pernah ada. Bondan bertindak multi-roll sebagai vokal, musisi, dan produser, sedangkan Fade2Black penuh di Rap.
Untuk mencari tema, kali ini Bondan & Fade2Black tidak selalu bicara tentang kehidupan sehari-hari, tetapi juga pindah ke topik yang lebih serius, yang Serikat pada Perbedaan. Bondan Prakoso & Fade 2 Black telah merasa sakit dengan kondisi sosial saat ini, mereka mencoba untuk meminta lingkungan untuk peduli satu sama lain, dengan mengabaikan perbedaan dalam gagasan, sosial, budaya atau juga termasuk musik. itu salah satu alasan yang disebut UNITY album mereka, karena itulah tema sentral album ini.
Dari sisi musikalitas nya, Bondan telah membuat eksistensi layak untuk menjadi dianggap sebagai seorang produser yang telah kelas mereka sendiri. Bondan, yang dengan Fade 2 Black mendapat penghargaan sebagai BEST RAP INDONESIA MUSIC AWARD 2006 telah berhasil menggabungkan rap dengan segala jenis genre musik, seperti hip hop, rock, funk, techno, jazz, sampai keroncong. Tunggu sebentar keroncong ..? Tidak diragukan lagi, mereka tidak membuat musik keroncong kembali untuk hidup. Ada adalah keroncong Protol k / / a canggih musik keroncong.
"Man, Mereka benar-benar menunjukkan minat jumlah pada keroncong Protol, meskipun at 1st mereka sedikit kaget sementara kita di panggung, tapi kemudian penonton itu menarik 'bout itu. Jadi, itu ditangkap bahwa musik tradisional dapat berbaur-in ke musik modern. "Kata seorang pria yang telah selai-sessioning dengan Akira Jimbo (Cassiopea legenda drummer) antusias.
Secara total 13 lagu, album ini adalah, benar jujur cross-over genre dan multi genre sensasional. Ada waktu UNITY 'ketika' itu berteriak sebagai lagu rock, di mana formula rock dan funk disatukan, ditambah suara bass khas Bondan.
Untuk penggemar, mereka telah mendedikasikan sebuah lagu berjudul "Rezpector". Sebuah lagu yang memiliki campuran funk rock dengan cara lagu (Rezpector ini dinamai Bondan Prakoso & penggemar Fade2Blacks '). Sementara di 'Rock On The Beat', beatbox manusia suara-suara (mengalahkan suara dan goresan yang diproduksi oleh mulut) yang dibuat oleh Tito dan dirumuskan oleh anggota Fade2Black lainnya, merasa sangat dinamis dan catchy sementara dimasukkan dengan bass Bondan '. Terinspirasi oleh James Brown, Bondan meludah lagu 'Wrong Way', yang sepenuhnya ditanggung oleh suasana rock funk, dimana di bagian reffrain penuh dengan meremas rock dinamis.
Reggae telah diberikan kepada semua di salah satu lagu, yang disebut 'Expresikan', kemudian di bagian selanjutnya dari lagu tersebut berasal hutan memukul seperti drum & Bass. Lirik itu berbicara sendiri tentang cara provokatif untuk bertindak sebagai apa yang hati Anda mengatakan, BUKAN apa yang orang lain.
Bosan dengan mengalahkan humping, waktu untuk bersantai dengan lagu balada lebih. Seperti "Kau Puisi", sebuah komposisi band besar, dengan obo sebagai instrumen, sampai segitiga. Lyrics jelas begitu puitis.
"RIP (Rhyme In Peace) ', lagu yang khusus dibuat untuk didedikasikan untuk pembuat Fade meninggal mengalahkan 2 Black. Adalah salah satu lagu yang mencerminkan tentang bagaimana persahabatan seharusnya. Juga masih dalam satu suasana, ada 'U'll akan Maaf', sebuah tari techno lagu yang memberikan telinga untuk lebih futuristik dan mistis getaran.
Bondan, yang terinspirasi oleh Rocco (bassist Tower Of Power) dan Les Claypool-(bassist Primus Band) menjadikan instrumen bass sebagai bagian yang tidak akan pernah terlepas dari identitasnya dan dia memberikan sentuhan pribadi dalam komposisi funk dan jazz dalam lagu 'Microphone XXX', dimana solo bassnya dimuliakan dan erotics sebagai lirik.

SONG:

1Unity
2Xpresikan
3Kau Puisi
4Keroncong Protol
5Waktu
6U'll Be Sorry
7Rezpector
8R.I.P (Rhyme In Peace)
9Gusti Dewata Mulia Raya
10Wrong Way
11Microphone XXX
12Rock On The Beat
13Last But Not Least